
3 Oleh-oleh Sepulang Perjalanan Menyusuri
Kabupaten Banjar
Kabupaten Banjar
Banjarmasin, 04 Januari 2010
Sebuah cerita kuno tentang kebijaksanaan yang bergairah dan secangkir kopi adalah sahabat yang sangat baik di kala sendiri. Kesepian tidak berarti kejemuan pembentuk garis bibir manyun manakala kesepian itu sendiri ternyata berhasil mengukir pahatan-pahatan hikmah pada dinding-dinding hati kita. Kesepian juga bukan merupakan penyebab bagi hampanya jiwa, bagi angka mati untuk bertindak dan bagi pembunuh semangat hidup. Namun kesepian justru adalah kesenangan untuk bermain dalam fantasi dimana telahir sensasi untuk melakukan aksi. Disana kita bebas merdeka dalam mengolah suasana dan rona ke arah kegairahan dengan catatan tidak memberi khayal muluk tanpa arah pada tangan-tangan kesepian itu sendiri...

Berperahu di sungai sendiri menelusuri saksi-saksi sejarah bisu penyimpan kenangan pada perjuangan ikhlas tanpa putus asa Pangeran Antasari ternyata lebih mampu memberi semangat yang jauh lebih ampuh daripada berjalan bersama menuju sebuah seminar motivasi berkarcis seharga puluhan ribu dalam sebuah gedung setengah penuh oleh mahasiswi-mahasiswi cantik. Semangat tidak bisa dibeli....sebuah kesadaran yang terlambat untuk di catat, sesungguhnya. Semangat juga bisa datang dalam kesepian, kawan..! Kesepian terkendali di kebijaksanaan yang berteman secangkir kopi perenung-an dan seiris sanggar tafakkur adalah sebuah seminar motivasi sarat kualitas yang karcisnya bukanlah nominal puluhan ribu atau ratusan ribu melainkan cukup hanya dengan menghilangkan keakuan. Berapakah harga keakuan itu..? Murah, semurah kita kita meletakkan sujud yang ikhlas dalam setiap perbuatan... Murah memang, namun tak bisa di beli dengan isi dunia karena dianya adalah Cahaya Hati yang justru bukan dilahirkan dari rahim dunia...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar